Senin, 21 Juni 2010

namaku, asetku :p

Jingga Recinta Nirwanarezi
what do you think about those words?
freak, isn't it?
thank you for my dad for giving me this name

nama inilah yang membuat saya tenar, hahaha :D. dimulai dari playgroup sampai dengan saat ini (kelas XI SMA), selalu identik dengan nama aneh.
muli dari playgroup, hanya ada satu yang bernama JINGGA. TK, hanya ada satu yang bernama JINGGA. SMP, hanya ada satu yang bernama JINGGA, dan SMA hanya satu yang bernama JINGGA.

hmm nggak enaknya punya nama satu-satunya di sekolah itu kayak gini..
xxx: eh kamu tau anak yang namanya jingga itu nggak?
yyy: oh tau-tau. jingga yang cantik dan imut itu kan?
(hahahaha. kan aku jadi sungkan sama yang lain -___________-)

numpang masang iklan yak.
mamaku sama aku mau buka butik lhoooo. namanya masih belum tau, bukanya kapan juga masih belum tau, mau jualan apa juga masih belum tau. hahaha

sedikit cerita ya, begini...
papa: jingga iku keren lho lek didadekno trade mark
xxx: iya, Jingga Recinta Nirwanarezi. gimana kalau nama jingga jadi nama produk saya
papa: wooo. bayar royalti dulu dong
xxx: oke pak! 5 juta cukup
papa: maaf, itu aset milik anak saya
(ini nyata, tanpa rekayasa)






Sabtu, 05 Juni 2010

test.. test.. 1.. 2.. 3..

(for the first time, I wrote my blog in ENGLISH version)

introducing, children of the nation's work
example of my photograph :)


this is my cat, pussy. I took this picture from the right side of him
with ny boyfriend's camera Canon 450D 12 Mpx
(I hope those camera will be mine, soon)


he such as stealth


Sabtu, 29 Mei 2010

Hello sixteen :D

Hari ini (destek destek destek) hari yang kutunggu.. bertambah satu tahun.. usiaku.. bahagialah aku..

Wenaaakkkk sekarang bukan anak 15 tahun-an lagi, melainkan 16 tahun-an (halah)
Buat semua yang sudah ngucapin (baik di facebook, email, chat, sms, atau ngomong langsung pas ketemu) TERIMA KASIH BANYAK YAAAAA

Ulang tahun yang ke 16 ini memang beda dari ulang tahun yang sebelumnya.. bedanya, lebih bermakna yang ke 16. Gimana mau nggak bermakna, lha wong di ulang tahun yang ke 16 ini aku dapet kado yang istimewa, KAMU :)

Di sekolah tuh tadi setiap ketemu anak-anak, mereka selalu bilang “selamat ulang tahun ya, jing!”, “happy birthday ya, jing!”. Setiap ketemu sama guru-guru, mereka selalu bilang “selamat ulang tahun nak, mugo-mugo tambah pinter” (walau nggak semua guru sih yang ngucapin). Terima kasih juga untuk semua doanya, kalian baik sekali :’(

Terharu banget rasanya pas sekitar jam 12an bangun, liat hape, buju bused banyak banget yang ngirim sms. Terima kasih banyak..
Dibandingin sama ulang tahun yang ke 15, ternyata lebih banyak yang ngucapin pas ulang tahun ke 16. Waaaa jadi ngerasa terkenal nih hahaha :D
Buat mas yoma, terima kasih ya kadonya! Aku suka banget :*

Mungkin, ini juga ulang tahun yang paling mengecewakan. Bayangkan saja, pihak keluarga sama sekali tidak ada yang mengucapkan ulang tahun. Sampai detik ini…
“hei mama, papa, giga, gilang, om, tante, pakdhe, budhe, mbahkung, mbahti! Tidak sadarkah kalian kalau SAYA HARI INI ULANG TAHUN? Fuck”

Kamis, 27 Mei 2010

DUNIA LAIN trans 7

(perasaan ulang tahun saya tanggal 29 Mei deh. tapi kenapa hari ini sudah ada yang ngucapin? -..-a)

oke oke. topik kali ini adalah bahasan saya tentang acara tv apa yang saya lihat semalam. dan yang semalam aku lihat adalah "[masih] DUNIA LAIN". reality show yang hampir sama kayak uji nyali itu lhooo. kemaren lokasi uji nyali ada di "MUSEUM BAHARI". itu museum pelayar-pelayar gitchuw dech

kemaren itu peserta uji nyalinya cewek. bbooohhhh salut gue sama tuh cewek! dibayar berapa duit tuh dia sampek mau jadi tumbal acara begituan? ckck
kalau aku disuruh ikut acara begituan sih ogah banget kali. dibayar 2juta pun aku gak bakalan mau (kecuali kalau dibayar 200juta baru mau! hahaha)

jadi tuh mbak-mbak harus duduk dan diem disitu selama 2 malam, mulai jam 12 malem sampek jam 4 pagi dengan satu-satunya sumber cahaya berasal dari sebatang lilin

host: apakah anda sudah siap mbak?
mbak: siap kok (sambil cengar-cenger. ya jelas lah dia cengar-cenger, lha wong dikasih 2juta eeeee)
host: baiklah. disini mbak diawasi 4 kamera dengan infrared, disana... disana... dan disana..
(sumpah tuh gaya si host kayak gaya sales waktu nawari barang ke orang berwajah konsumtif ckck)
host: oh satu lagi. ini ada helm dengan kamera diatasnya. agar para kru dapat melihat apa yang anda lihat
(hah? helm dengan kamera di atasnya: helm cebok putih 12ribuan dengan kamera ecek-ecek diatasnya -lebih terlihat seperti orang yang mau nyari belut sama kodok di sawah malem-malem-)

buset dah. masak yaaaa di situ udah disediain snack sama tikar, waaaahhh koyok kate piknik ae
ternyata banyak banget penampakan-penampakan yang muncul, salah satunya ada kepulan asap gitu
aku: aaaarrrggghhhh astaghfirullah haladzim. Allahuakbar (lebaaaayyy)
mama: ono opo ono opo?
aku: itu ituuuuu ada asap banyak!
papa: wong ngrokok iku paleng
(ada berapa orang tuh yang ngrokok? asapnya lho banyak banget ck)

hahahaha :D

Dan hari ini adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran yang paling nyantai menurut versiku. Karena tugas-tugasnya gampang-gampang dengan deadline waktu yang tak terhingga (wenaaaaaakk), tapi paling males kalau sudah kuis tentang pengetahuan umum. beeeuuuhhh otakku nggak nutut. lha wong tiap hari liat Upin Ipin terus, gimana mau maju nih otak?! ckck

sampai pada suatu saat, dimulailah tes itu..
langsung dah tuh aku ndlosor di meja (lha nggak ngerti apa-apa eeee)
waktu lagi enak-enak ndlosor, tiba-tiba aku denger soal kayak gini

Bu Lita: Siapa pahlawan perempuan yang mendirikan sekolah selain Kartini?
(ngedumel di dalam hati: sopooooo ikuuuuuu? mosok aku ngerti)
sampek suatu saat terdengar salah satu murid menjawab.

ivan: sule buuu! suleeee! hahahaha

hahahahahaa
dan dengan pede, bintang tunjuk jari dan menjawab..

bintang: sartini buuuu sartiniiii!
Bu Lita: hah? sopo iku sartini?
bintang: hah?
anak-anak: hahahahahahaaha (ngguyu -kecuali aku-)
(ngedumel dalam hati: lapo kok ngguyu. perasaan jawabane yo sartini)

Bu Lita: SARTIKAAAA! bukan SARTINIII!
(oalah -aku baru tau oonn. ckck-)

dan ada satu pertanyaan yang hampir bisa aku jawab. pengetahuan tentang dunia komedi. waaaahhh peluan besar nih buat jawab, kan aku hobi liat OVJ

petanyaan pertama..
Bu Lita: Dia ada pentolaaann...
belum selesai baca pertanyaan tiba-tiba aa anak yang bilang
"hah? pentolan bu? AKBAR buuuu! AKBAAAAR! kepalanya kayak pentol. hahaahah

Bu Lita: saya lanjutkan. dia adalah pentolan suatu group lawak. dan dia juga menjadi pentolan dalam suatu rombongan lawak. siapakah dia?

(dalam hati: aku tahu aku tahuuuuuuu! aduh aduh siapa namanya itu.. aku upa lupa aaaarrrggghhh. pa.... paaaarrrr... parrrrmo? haduh taheks aku lali, ngacung ae wes)
mungkin karena aku terlalu lama ngedumel di dalem hati mungkin yaaa, jadi aku nggak ditunjuk buat jawab. malah proges yang ditunjuk.

proges: parto!

ssshhhiiiitttt! PARTO, jing! guduk PARMOOOOOOOOOOO! ck


pertanyaan berikutnya tentang pencipta lagu
Bu Lita: Dia seorang pencipta lagu yang liriknya (maaf saya lupa liriknya). dia juga baru saja meninggal. siapakah dia?
Ivan: Gesang gesang!
seseorag: mama lauren mama laureeeennnn!
bintang: THE BAGINDAS buuu! hahahaha

hahahahaha THE BAGINDAS

Rabu, 12 Mei 2010

merombak lagu habis-habisan

bisa dibilang kemaren anak aksel itu nggak dapet kelas pas pelajaran, jadi semua pada ngemper di depan musholah.
sambil nunggu dapet ruangan kosong, DUO GENG BERISIK (Jingga Recinta Nirwanarezi dan Ivan Cahya Widiasta) merombak sebuah lagu...

ivan: "bercintaaaa... denganmuuuu... tak cukup satu menit dua menit tiga menit..."

dan kemudian saya sempurnakan lagi menjadi..
jingga: "bercintaaaaa... denganmuuu... tak cukup satu kali dua kali tiga kali..."

hahahaha

Sabtu, 17 April 2010

Yang dari kampung belum tentu kampungan

Yang dari kampung itu emang belum tentu kampungan lhooo. Contoh nyatanya adalah kedua kucing saya ini, sebut saja mereka:
1.Si Pusi (kucing kelas menengah ke bawah)
2.Si Putih (kucing kelas menengah ke atas)



Sebut saja si kucing jantan dengan sebutan Pusi (nama disamarkan).

(bergaya ala SPINX)
Pusi adalah kucing golongan kelas menengah ke bawah. Yaaa bisa di bilang dia adalah kucing pasar. Nemunya aja waktu di pasar.
Dulu waktu aku masih kelas 2 SMP, mama nyuruh aku ke pasar buat belanja. Lha pas di pasar itu aku ngeliat kucing kecil, lucu, warna kuning emas. Dia meong-meong pas liat aku, dikira aku emaknya kali ya. Si kucing ada di dalam kardus indomie (tidak menyebut merk hahah). Seakan akan di kardus itu ada tulisan…
Ambil anak kucing ini.
Rawat dengan baik.
Dia nggak makan banyak-banyak kok
Pungutlah….
Tertanda, induk kucing

Semakin lama semakin nggak tega, sampai hampir meneteskan air mata. Akhirnya, aku bawa kucing itu ke rumah. Sampek di rumah..
“mbak jingga! Mana belanjaannya?”
“masya Allah! Aku lupa maaaaa! Tapi aku mbawa kucing baru lhooo”
Adek-adek ku, giga dan gilang (nama samaran juga) langsung heboh
“waaaahhhh lucu lucu lucu. Ini cewek apa cowok sih? (sambil mbegagahin kaki tuh kucing)”
“namanya siapa ya? PUSI ajaaaaa!”
Mama marah-marah waktu aku nggak bawa barang belanjaan. Aku langsung di suruh balik ke pasar lagi.
Lha kok pas di pasar aku nemu kucing lagi di dalam kardus yang sama.
Opo-opoan iki? Ckck


Sebut saja si kucing betina dengan sebutan Putih (nama disamarkan juga). Putih adalah kucing golongan kelas menengah ke atas. Gimana nggak digolongkan ke kelas menengah ke atas, lha wong harganya ngalah-ngalahi harga SPP-ku sebulan, 500 ribu, SPP-ku aja 400 ribu. Kucing berbulu putih muda (hah? putih muda?) berjenis persia.
Sudah sejak lama mama nyidam kucing persia. Dan setelah merayu-rayu papa, akhirnya papa mau mbeliin kucing persia juga.
Pas liat pertama kali, waaaahhhhh lucu kayak gumpalan kapas. Bulunya putih banget. Bener-bener kucing elit (elit = ekonomi sulit, kucing yang benar-benar membuat perekonomian keluargaku jadi semakin sulit karena harganya yang mahal amit-amit)

Kedatangan Putih menimbulkan kesenjangan sosial, karena Pusi jadi cemburu. Akhirnya Pusi lebih milih untuk minggat dari rumah. 2 hari pusi nggak pulang-pulang, beeehhh sedih banget rasanya. Lebih sedih kehilangan Pusi daripada kehilangan mas yom. Hahhaa!
Hidup 2 hari tanpa pusi, bak musim kemarau yang berkepanjangan… Tapi akhirnya si Pusi pulang dengan membawa istri yang sedang hamil. Oalah, pusi rabi tohhh…
Enak banget ya pusi rabi umur 3 tahun, aku aja yang udah mau 16 tahun ini masih nggak boleh rabi.
Kedatangan pusi beserta istri di rumah disambut hangat oleh papa…
“waaahhh. Anak ku yang satu ini pulang bawa istri. Papa kangen?”
WTF. Pusi dianggep anak? Lha terus aku dianggep kucing ngono tah?

Ini juga merupakan beberapa contoh kesenjangan sosial yang terjadi di antara Pusi dan Putih.
Dulu pas pertama kali nemu Pusi, namanya langsung di hak patenkan. Maksudnya langsung nemu nama yang pas gitu.
Lha ini pas punya Putih, semua pada bingung nyumbang nama. Yang putri lah, cantik lah, jeje lah (jeje = nama panggilan Jennifer Dunn, soalnya waktu itu lagi gembar-gembornya infotaiment tentang dia), apin lah (kayak nama kucingnya Upin & Ipin), kitty lah, dan yang paling nyeleneh “Hindun” (itu usulan dari papa)
Sekarang aja kucing kelas menengah ke atas ini punya banyak nama…
Aku manggil “putih
Mama manggil “putri
Papa manggil “cantik” (papa aja nggak pernah manggil aku cantik T.T)
Giga manggil”jeje
Gilang manggil “kitty
Kucing iki slametan ping bolak-balik iku. Jenenge akeh eeeeee

Dan ini juga merupakan contoh perbedaan antara Pusi dan Putih.
Dulu pas SMP kau nyidam ayam warna-warni yang harganya 1000an. akhirnya aku beli di SDnya giga



ada warna ijo, oren, ping
aku yang ijo, giga yang oren, gilang yang ping. lucu kaaaannnn?

Dengan ikhlas, Pusi bersedia berbagi kandang dengan ayam warna-warni itu...



baik banget kan pusi? tapi sesekali pusi juga seperti pengen makan ayam warna-warni itu...



ini juga



Berbeda dengan Putih. Yang pengen kandangangnya cuma buat dia sendiri....

Mengenai Saya

Foto saya
Malang :), Jawa Timur :), Indonesia
Saya, cewek centil menjengkelkan